Kelenjar
getah bening terdapat di beberapa tempat di tubuh kita. Seringkali
timbul benjolan-benjolan di daerah tempat kelenjar getah bening berada
dan seringkali pula hal itu menimbulkan kecemasan baik pada pasien,
ataupun orang tua pasien apakah pembesaran ini merupakan hal yang
normal, penyakit yang berbahaya ataukah merupakan suatu gejala dari
keganasan. Untuk itu perlu dikenali kemungkinan-kemungkinan penyebab
dari pembesaran kelenjar getah bening tersebut dan gambaran klinisnya
sehingga mengetahui alur tatalaksana yang akan dilakukan. Pembesaran
kelenjar getah bening 55% berada di daerah kepala dan leher karena itu
bahasan diutamakan pada pembesaran kelenjar getah bening di daerah
kepala dan leher.
KELENJAR GETAH BENING (KGB)
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita.
Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening,
namun hanya didaerah submandibular (bagian bawah rahang bawah; sub:
bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang teraba normal
pada orang sehat.
Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi
kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat
penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening
yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga
dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.
Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat
membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh
maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening
dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk
mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar.
Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel
pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel
plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan
(neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening
(limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari
penyakit metabolit makrofag (gaucher disease)
Dengan mengetahui
lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi
kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB
EPIDEMIOLOGI
Limfadenopati merujuk kepada ketidaknormalan kelenjar getah bening
dalam ukuran, konsistensi ataupun jumlahnya. Pada daerah leher
(cervikal), pembesaran kelenjar getah bening didefinisikan bila kelenjar
membesar lebih dari diameter satu sentimeter. Pembesaran kelenjar getah
bening di daerah leher sering terjadi pada anak-anak. Sekitar 38%
sampai 45% pada anak normal memiliki kelenjar getah bening daerah leher
yang teraba. Dari studi di Belanda terdapat 2.556 kasus limadenopati
yang tidak dapat dijelaskan dan 10% dirujuk kepada subspesialis, 3.2%
membutuhkan biopsi dan 1.1% mengalami keganasan. Studi kedokteran
keluarga di amerika serikat tidak ada dari 80 pasien dengan
limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan yang mengalami keganasan dan
tiga dari 238 pasien yang mengalami keganasan dari limadenopati yang
tidak dapat dijelaskan.
Pasien usia >40tahun dengan
limfadenopati yang tidak dapat dijelaskan memiliki risiko keanasan 4%
dibanding risiko keganasan 0,4% bila ditemukan pada psien gambar 1:
kelenjar getah bening daerah leher, arah aliran dan kemungkinan
penyebab. gambar diambil dari aafp
gambar 2: kelenjar getah bening daerah lipat paha, arah aliran dan kemungkinan penyebab. Gambat diambil dari aafp
gambar 3: kelenjar getah bening daerah lengan, arah aliran dan kemungkinan penyebab. Gambar diambil dari aafp
ETIOLOGI (penyebab)
gambar 4:
Pembesaran kelenjar getah bening dapat dibedakan menjadi lokal atau
umum (generalized). Pembesaran kelenjar getah bening umum didefinisikan
sebagai pembesaran kelenjar getah bening pada dua atau lebih daerah.
Daerah-daerah terdapatnya kelenjar getah bening adalah :
Penyebab yang paling sering adalah hasil dari proses infeksi dan infeksi
yang biasanya terjadi adalah infeksi oleh virus pada saluran pernapasan
bagian atas (rinovirus, virus parainfluenza, influenza, respiratory
syncytial virus (RSV), coronavirus, adenovirus atau reovirus). Virus
lainnya virus ebstein barr, cytomegalovirus, rubela, rubeola, virus
varicella-zooster, herpes simpleks virus, coxsackievirus, human
immunodeficiency virus. Bakteri pada peradangan KGB (limfadenitis) dapat
disebabkan Streptokokus beta hemolitikus Grup A atau stafilokokus
aureus. Bakteri anaerob bila berhubungan dengan caries dentis (gigi
berlubang) dan penyakit gusi. Difteri, Hemofilus influenza tipe b jarang
menyebabkan hal ini. Bartonella henselae, mikrobakterium atipik dan
tuberkulosis dan toksoplasma.
Keganasan seperti leukimia,
neuroblastoma, rhabdomyosarkoma dan limfoma juga dapat menyebabkan
limfadenopati. Penyakit lainnya yang salah satu gejalanya adalah
limfadenopati adalah kawasaki, penyakit kolagen, lupus. Obat-obatan juga
menyebabkan limfadenopati umum. Limfadenopati daerah leher perah
dilaporkan setelah imunisasi (DPT,polio atau tifoid).
Masing-masing penyebab tidak dapat ditentukan hanya dari pembesaran
kelenjar getah bening saja, melainkan dari gejala-gejala lainnya yang
menyertai pembesaran kelenjar getah bening.
GEJALA KLINIS
Diagnosis limfadenopati memerlukan anamnesis (wawancara), pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Pada anamnesis dapat
didapatkan :
anamnesis: Lokasi pembesaran kelenjar getah bening
keterangan: Pembesaran kelenjar getah bening pada dua sisi leher secara
mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi virus saluran pernapasan
bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit kawasaki umumnya pembesaran KGB
hanya satu sisi saja. Apabila berlangsung lama (kronik) dapat disebabkan
infeksi oleh mikobakterium, toksoplasma, ebstein barr virus atau
citomegalovirus.
anamnesis: Gejala-gejala penyerta (symptoms)
keterangan: Demam, nyeri tenggorok dan batuk mengarahkan kepada
penyebab infeksi saluran pernapasan bagian atas. Demam, keringat malam
dan penurunan berat badan mengarahkan kepada infeksi tuberkulosis atau
keganasan. Demam yang tidak jelas penyebabnya, rasa lelah dan nyeri
sendi meningkatkan kemungkinan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum
(serum sickness-ditambah riwayat obat-obatan atau produk darah).
anamnesis: Riwayat penyakit sekarang dan dahulu
keterangan: Adanya peradangan tonsil (amandel) sebelumnya mengarahkan
kepada infeksi oleh streptokokus; luka lecet pada wajah atau leher atau
tanda-tanda infeksi mengarahkan penyebab infeksi stafilokokus; dan
adanya infeksi gigi dan gusi juga dapat mengarahkan kepada infeksi
bakteri anaerob. Transfusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepada
citomegalovirus, epstein barr virus atau HIV.
anamnesis: Penggunaan obat-obatan
keterangan: Limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obatan
seperti fenitoin dan isoniazid. Obat-obatan lainnya seperti allupurinol,
atenolol, captopril, carbamazepine, cefalosporin, emas, hidralazine,
penicilin, pirimetamine, quinidine, sulfonamida, sulindac). Pembesaran
karena obat umumnya seluruh tubuh (generalisata)
anamnesis: Paparan terhadap infeksi
keterangan: Paparan/kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi
saluran napas atas, faringitis oleh streptokokus, atau tuberkulosis
turut membantu mengarahkan penyebab limfadenopati.
anamnesis: Riwayat perjalanan atau pekerjaan
keterangan: Perjalanan ke daerah-daerah afrika dapat mengakibatkan
terkena tripanosomiasis, orang yang bekerja dalam hutan dapat terkena
tularemia
PEMERIKSAAN FISIK
Secara umum:
Malnutrisi atau pertumbuhan yang terhambat mengarahkan kepada penyakit
kronik (berjalan lama) seperti tuberkulosis, keganasan atau gangguan
sistem kekebalan tubuh
Karakteristik dari kelenjar getah
bening: KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah
bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada
tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas
digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi,
konsistensi apakah keras atau kenyal.
Ukuran : normal bila diameter 0,5cm dan lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal)
Nyeri tekan : umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan
Konsistensi : keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan,
padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada
proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah terjadinya
abses/pernanahan
Penempelan/bergerombol : beberapa KGB yang
menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat
tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan
Pembesaran KGB leher
bagian posterior (belakang) terdapat pada infeksi rubela dan
mononukleosis. Supraklavikula atau KGB leher bagian belakang memiliki
risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran KGB bagian anterior.
Pembesaran KGB leher yang disertai daerah lainnya juga sering disebabkan oleh infeksi virus.
Keganasan, obat-obatan, penyakit kolagen umumnya dikaitkan degnan pembesaran KGB generalisata.
Pada pembesaran KGB oleh infeksi virus, KGB umumnya bilateral (dua
sisi-kiri/kiri dan kanan), lunak dan dapat digerakkan. Bila ada infeksi
oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi
atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. Adanya
kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi
bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses. Bila
limfadenopati disebabkan keganasan tanda-tanda peradangan tidak ada, KGB
keras dan tidak dapat digerakkan (terikat degnan jaringan di bawahnya)
Pada infekswi oleh mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan
minguan-bulan, walaupun dapat mendadak, KGB menjadi fluktuatif dan kulit
diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah dan terbentuk
jembatan-jembatan kulit di atasnya.
Tanda-tanda penyerta
(sign): Adanya tenggorokan yang merah, bercak-bercak putih pada tonsil,
bintik-bintik merah pada langit-langit mengarahkan infeksi oleh bakteri
streptokokus. Adanya selaput pada dinding tenggorok, tonsil,
langit-langit yang sulit dilepas dan bila dilepas berdarah, pembengkakan
pada jaringan lunak leher (bull neck) mengarahkan kepada infeksi oleh
bakteri difteri. Faringitis, ruam-ruam dan pembesaran limpa mengarahkan
kepada infeksi epstein barr virus. Adanya radang pada selaput mata dan
bercak koplik mengarahkan kepada campak. Adanya pucat, bintik-bintik
perdarahan (bintik merah yang tidak hilang degnan penekanan), memar yang
tidak jelas penyebabnya, dan pembesaran hati dan limpa mengarahkan
kepada leukomia. Demam panjang yang tidak berespon dengan obat demam;
kemerahan pada mata; peradangan pada tenggorok, “strawberry tongue”;
perubahan pada tangan dan kaki (bengkak, kemerahan pada telapak tangan
dan kaki); limfadenopati satu sisi (unilateral) mengarahkan kepada
penyakit kawasaki.
ALUR DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Benjolan di leher yang seringkali disalahartikan sebagai pembesaran KGB leher :
Gondongan : pembesaran kelenjar parotits akibat infeksi virus, sudut rahang bawah dapat menghilang karena bengkak
Kista Duktus Tiroglosus : berada di garis tengah dan bergerak dengan menelan
Kista Dermoid : benjolan di garis tengah dapat padat atau berisi cairan
Hemangioma : kelainan pembuluh darah sehingga timbul benjolan berisi jalinan pembuluh darah, berwarna merah atau kebiruan
TATALAKSANA
Tatalaksana pembesaran KGB leher didasarkan kepada penyebabnya. Banyak
kasus dari pembesaran KGB leher sembuh dengan sendirinya dan tidak
membutuhkan pengobatan apapun selain dari observasi. Kegagalan untuk
mengecil setelah 4-6 minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan
biopsi kelenjar getah bening. Biopsi dilakukan bila terdapat tanda dan
gejala yang mengarahkan kepada keganasa, KGB yang menetap atau bertambah
besar dengan pengobatan yang tepat, atau diagnosis belum dapat
ditegakkan.
Pembesarab KGB pada anak-anak biasanya disebabkan
oleh virus dan sembuh sendiri, walaupun pembesaran KGB dapat berlangsung
mingguan. Pengobatan pada infeksi KGB oleh bakteri (limfadenitis)
adalah antibiotik oral 10 hari dengan pemantauan dalam 2 hari pertama
flucloxacillin 25mg/kgBB empat kali sehari. Bila ada reaksi alergi
terhadap antibiotik golongan penisilin dapat diberikan cephalexin
25mg/kg (sampai dengan 500mg) tiga kali sehari atau eritromisin 15mg/kg
(sampai 500mg) tiga kali sehari.
Bila penyebab limfadenopati
adalah mikobakterium tuberkulosis maka diberikan obat anti tuberkulosis
selama 9-12 bulan. Bila disebabkan mikobakterium selain tuberkulosis
maka memerlukan pengangkatan KGB yang terinfeksi atau bila pembedahan
tidak memungkinkan atau tidak maksimal diberikan antibiotik golongan
makrolida dan antimikobakterium. Pemeriksaan penunjang bila
limfadenopati akut tidak diperlukan, namun bila berlangsung >2minggu
dapat diperiksakan serologi darah untuk epstein barr virus,
citomegalovirus, hiv, toxoplasma; tes mantoux, rontgen dada, biopsi
dimana semuanya disesuaikan dengan tanda dan gejala yang ada dan yang
paling mengarahkan diagnosis.
KESIMPULAN
Pembesaran kelenjar getah bening daerah leher biasa ditemukan dan
umumnya tidak berbahaya. Observasi merupakan hal utama. Diagnosis
didapatkan dari wawancara pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
apabila diperlukan. Bila diagnosis belum dapat ditentukan dan tidak
didapatkan tanda dan gejala ke arah keganasan dapat doibservasi daulu
selama 3-4 minggu
SEMOGA BERMANFAAT.....AMIN